
terbatas dan dapat terhubung dengan jaringan telepon umum biasa. Dipergunakan biasa pada mobil dan truk agar dapat berkomunikasi dengan jaringan telepon biasa. Mobile radio telephone ini dikenal dengan nama dagang WCCs (Wireline Common Carriers, AKA telephone companies), RCCs (Radio Common Carriers), and two-way radio dealers.
(prinsipnya seperti jaringan komunikasi Polisi atau Taxi (walkie-talkie), hanya saja Mobile radio telephone ini mempunyai nomor telepon tersendiri dan terhubung dengan jaringannya tersendiri).
Yang temasuk teknologi 0G ini adalah:
1. PTT (Push to Talk atau Press-to-Transmit)
Merupakan teknologi jaringan komunikasi dengan metode half-duplex (sangat mirip walkie-talkie, hanya ini terhubung dengan jaringan Selular) yang digunakan untuk berkomunikasi (sampai saat ini PTT masih diimplementsikan pada jaringan selular yang ada samapi saat ini ada 43 operator yang mendukung PTT di seluruh dunia, untuk di Indonesia tidak ada operator yang mendukung teknologi ini, tetapi untuk handsetnya
(handphone) tersedia dipasaran, contoh dari vendor Nokia beberapa seri 32xx, 5140i, 66xx, 61xx, 62xx, 7270, 7360, 7610 dan seri N70, 90, 91, E60, E61, E70).
2. MTS (Mobile Telephone System) di Amerika Serikat.
Teknologi radiotelephone half-duplex ini dikembangan Bell System, di implemetasikan pertama kali di kota St. Louis pada tanggal 17 Juni 1946, dengan berat handsetnya 80 pound (sekitar 29 Kg), dengan permulaan hanya 3 saluran untuk melayani komunikasi seluruh pelangannya, kemudian bertambah sampai 32 saluran dengan 3 frekuensi.
Jaringannya terbatas hanya diarea perkotaan saja. Untuk di Amerika utara jaringan MTS berakhir di era 80-an.
3. IMTS (Improved Mobile Telephone Service) di Amerika Serikat.
Merupakan radiotelephone yang sudah full duplex dan menggunakan gelombang Low VHF (35–44 MHz, 9 Saluran), High VHF (152–158 MHz, 11 Saluran), dan UHF (454–460 MHz, 12 saluran).Dipernalkan pada tahun 1969 sebagai penganti teknologi MTS.
4. AMTS (Advanced Mobile Telephone System) di Jepang.
Merupakan teknologi komunikasi radio yang di implementasikan di Jepang, beroperasi menggunakan frekuensi 900 MHz.
5. OLT (Offentlig Landmobil Telefoni,” Public Land Mobile Telephony”) di Norwegia
Merupakan jaringan komunikasi bergerak pertama yang kali diperkenalkan pada 1 Desember 1966. Beroperasi pada gelombang VHF 160 Mhz dan sudah mendukung komunikasi full duplex dan tahun 1976 sudah melayani seluruh wilayah Skandavia. OLT tergantikan NMT ( Nordic Mobile Telephony) pada tahun 1990.
6. MTD (Mobilelefonisystem D, atau Mobile telephony system D) di Swedia.
Merupakan teknologi manual telepon bergerak yang beroperasi pada frekuensi 450 MHz yang diperkenalkan tahun 1971 dan berakhir tahun 1987 tergantikan oleh NMT ( Nordic Mobile Telephony).
7. Autotel /PALM (Public Automated Land Mobile) di Kanada
Merupakan jaringan radiotelephone non selular yang beroperasi di gelombang VHF, dikembangkan di daerah pedesaan British Columbia, Kanada.
8. ARP (Autoradiopuhelin, "telepon radio mobil") di Finlandia.
ARP diperkenalkan pada tahun 1971 , menggunakan frekuensi 150 MHz (80 saluran pada gelombang 147.9 - 154.875 MHz) untuk beroperasi dan masih menggunakan transmisi half-duplex pada masa awalnya, tetapi dalam perkembangannya mendukung full-duplex.
ARP terkenal dengan jangkuan jaringannya yang meliputi 100% wilayah Finlandia dan banyak penggunannya.
9. B-Netz di Jerman Barat.
Diperkenalkan tahun 1972 sebagai jaringan komersial komunikasi bergerak umum Negara kedua selain jaringan telepon umum biasa. B-Netz tergantikan C-Netz.
Kemampuan teknologi 0 G (Zero Generation):
Kemampuan teknologi 0 G ini hanya dapat bisa melayani komunikasi suara saja dan merupakan teknologi awal komunikasi bergerak (mobile) yang di implementasikan dan di komersilakan.
Kelemahan teknologi 0 G :
1. Metoda transmisinya masih half-duplex meski pada perkembangannya
mendukung full-duplex.
2. Jumlah pelangan dan jangkauan jaringannya sangat terbatas.
3. Tidak mendukung komunikasi data.
Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003-2007 IlmuKomputer.Com
Post a Comment