Berikut ini merupakan Ebook tentang “Kisah-kisah Shahih Seputar para Nabi dan Rasul” sebanyak 2 Jilid (Jilid 1 dan Jilid 2) serta “Kisah-kisah Shahih dalam Al-Qur’an dan Sunnah” (Versi Lengkap) – Karya DR. ‘Umar Sulaiman al-Asyqor [Guru Besar Universitas Islam Yordania - Amman], bagi teman teman yang memerlukan Ebook ini silahkan klik download dibawah ini :
PENGANTAR PENULIS
Oleh : DR. ‘Umar Sulaiman al-Asyqor
[Guru Besar Universitas Islam Yordania]

Segala puji bagi Allah yang ilmu-Nya meliputi segala sesuatu.
Yang menundukkan makhluk dengan kemuliaan dan hukum-Nya. Yang melunakkan hati hamba-hamba-Nya, dan menyinari mata hati mereka dengan nur-nur hidayah yang dikandung oleh kitab-Nya dan Sunnah Rasul-Nya. Shalawat dan salam kepada makhluk-Nya yang paling mulia dan penutup Rasul-Rasul-Nya, Muhammad, yang membimbing manusia kepada Tuhan mereka, dan yang menundukkan hati mereka dengan jalan-jalan hidayah yang dia bawa kepada mereka, dan kepada keluarganya, para sahabatnya beserta orang-orang yang mengambil petunjuknya dan mengikuti sunnahnya sampai hari Kiamat. Amma ba’du. 

Buku ini memaparkan mayoritas kisah-kisah dari hadis Nabi. Keutamaan kisah-kisah dari hadis nabawi berada di bawah kisah-kisah dari Al-Qur’an. Jika Al-Qur’an adalah kalamullah, maka mayoritas kisah-kisah hadis adalah wahyu dari Allah.
Oleh karena itu, keduanya berasal dari satu sumber dan satu sasaran. Target-target dari kisah-kisah dalam hadis adalah target-target di dalam kisah Al-Qur’an. Sama-sama menyuguhkan bekal untuk para dai dan orang-orang shalih, bekal rohani yang dikandung oleh kisah dan menyirami ruh, hati dan akal orang-orang yang beriman. Kisah Al-Qur’an dan hadis mengalir dalam diri manusia secara lembut dan murni. Kata kata dan peristiwa-peristiwanya membawa segudang nasihat dan faedah untuk mengarahkan kepada jalan yang lurus dan melecut seorang mukmin untuk menjauhi dosa-dosa dan kerusakan-kerusakan.
Buku ini – seperti diisyaratkan oleh judulnya – membatasi diri pada hadis-hadis yang bersanad shahih dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam. Aku tidak menyimpang dari dasar ini kecuali pada sedikit kisah yang mauquf kepada sahabat di mana sanadnya dari mereka adalah shahih; ada kemungkinan bahwa mereka mendengar dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, dan mungkin pula mereka mengetahui dari selainnya.
Batasan buku ini hanya pada hadis-hadis shahih, tidak mengangkat hadis-hadis saqim (sakit), dhaif (lemah), batil dan palsu. Karena, menisbatkan hadis yang tidak bersanad shahih kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam adalah dusta atas nama Rasulullah. Dan dusta atas nama Allah dan Rasul-Nya termasuk kejahatan besar. Tidak boleh menyepelekan dalam menisbatkan hadis-hadis kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, terlebih jika hadis-hadis itu adalah kisah, karena kisah adalah berita-berita dan kejadian-kejadian ghaib. Kita beriman kepada ghaib yang benar. Beriman kepada sesuatu yang ghaib tanpa berdasar kepada Allah dan tidak pula dari Rasul-Nya dalam urusan-urusan yang tidak diketahui kecuali melalui wahyu, itu merupakan penyimpangan dari jalan lurus dan kesesatan dalam pemikiran. Lebih dari itu, kisah-kisah dusta yang disandarkan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bisa jadi di dalam lipatan-lipatannya tersimpan akidahakidah, akhlak-akhlak dan nilai-nilai batil yang menyusup ke dalam diri manusia dengan mudah tanpa kesulitan. 

Kisah-kisah seperti ini adalah sampan yang mengasyikkan bagi orang-orang yang ingin menyesatkan kaum muslimin. Oleh karena itu, para ulama banyak memperingatkan akan bahaya kisah-kisah palsu, sebagaimana mereka juga telah memperingatkan dari tukang-tukang cerita yang tidak mengerti hadis shahih dan hadis lemah. Bahkan mereka menulis beberapa buku untuk memberi peringatan. Hal ini karena betapa berbahayanya, orang-orang yang menyulap agama menjadi dongeng-dongeng fiksi. Termasuk dalam bidang ini adalah apa yang dilakukan oleh sebagian penulis masa kini, ketika mereka merusak sirah nabawiyah (perjalanan kehidupan Rasul Shallallahu ‘alaihi wa Salam) dengan pemaparan berdasar pada metode dongeng khayalan. Dengan itu mereka telah banyak merusak agama kaum muslimin.
Aku menunjukkan tempat hadis di dalam buku-buku sunnah; lebih-lebih jika hadis itu termaktub dalam Shahihain atau salah satu dari keduanya. Akan tetapi, aku tidak merinci secara detail takhrij hadis-hadis dan jalan periwayatan lafazhnya. Aku hanya menyebutkan kisah-kisah terkomplit. Jika di dalam riwayat lain terkandung ilmu-ilmu dan faedah-faedah yang tidak terdapat di riwayat yang aku sebutkan, niscaya aku akan menyebutkan semuanya. Dalam urusan takhrij hadis, aku berpijak pada takhrij sebagian ahli ilmu yang ilmunya terpercaya dalam bidang ini. Aku tidak menyebutkan berita-berita tentang orang-orang terdahulu yang bukan kisah. Banyak sekali berita-berita di dalam hadis Rabbani yang berbicara tentang penciptaan langit dan bumi, penciptaan Malaikat, jin dan manusia, tentang para Rasul, orang-orang baik dan orang-orang jahat, akan tetapi tidak dalam bentuk kisah. Oleh karena itu, aku tidak memaparkannya lantaran tidak termasuk di dalam bingkai yang aku letakkan untuk buku ini. Pembaca akan melihat bahwa aku menulis buku ini dengan satu metode dalam seluruh hadisnya. Setiap hadis diberi mukaddimah sebagai pengantar untuk masuk ke dalam kisah.
Lalu aku memaparkan nash hadis, diikuti dengan sumber sumber rujukan dari hadis-hadis yang kuambil. Aku pun menerangkan dan menjelaskan kosakata yang sulit. Aku juga menjelaskan hadis secara memadai dan menutup semua hadis dengan pelajaran-pelajaran dan faedah-faedah yang terpetik. Pembaca akan melihat bahwa aku tidak membiarkan pikiran melayang jauh dari nash hadis hingga pembaca mengkhayalkan peristiwa-peristiwa seperti yang diinginkannya dan menambah alur cerita baru melebihi kandung hadis, dengan alasan bahwa kita membuat riwayat atau cerita bersambung dari hadis, di mana pada kisah tersebut terdapat alur kisah yang runtut dan daya tarik lainnya.
Metode yang dianut oleh banyak penulis masa kini adalah salah besar. Mayoritas kisah hadis adalah wahyu Ilahi, tidak ada peluang untuk memberikan tambahan. Di samping itu, ia menceritakan realita seperti kejadian aslinya, bukan ucapan bikinan dan penambahan seperti yang dilakukan oleh para penulis yang membuatnya berubah menjadi ucapan bikinan.
Seharusnya yang dilakukan oleh penulis adalah menarik benang merah dari nash dengan sebisa mungkin, berpijak pada metode yang diletakkan oleh para ulama dalam upaya menarik faedah- faedah, pelajaran-pelajaran dan hukum-hukum dari nash. Mungkin pembaca mengkritik penulis karena dia tidak memasukkan kisah-kisah dari hadis dalam jumlah besar, yang angkanya bisa melebihi kandungan buku ini yaitu kisah-kisah yang terjadi dengan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam dan para sahabatnya. Yang benar adalah bahwa kisah model begini tidak termasuk dalam kisah-kisah yang menjadi target
buruanku, karena yang aku maksudkan dengan kisah-kisah dari hadis adalah kisah-kisah yang diambil dari hadis-hadis Rasul qauliyah (perkataan Rasulullah). Yaitu, kisah tentang umat-umat terdahulu yang beliau sampaikan. Semoga aku bisa menulis kisah-kisah dari hadis Nabi model lain di buku lain pula.
Di dalam buku ini, pembaca yang budiman akan mendapati kisah-kisah para Nabi dan Rasul dalam jumlah yang tidak sedikit. Walaupun Al-Qur’anul Karim telah memaparkan kisahkisah mereka dengan kaum mereka secara luas dan terperinci, namun aku juga menyebutkannya. Sebagian dari kisah yang ada tidak tercantum di dalam Al-Qur’an secara mutlak, seperti kisah Yusya’ dan kisah Nabi yang membakar penghunian semut, dan sebagian lagi tertulis di dalam Al-Qur’an. Hadis-hadis digunakan sebagai penjelas, penerang dan pemerinci tentang apa yang ada di dalam Al-Qur’an, seperti kisah tentang Musa dengan Khidir yang tercantum di dalam surat Al-Kahfi.
Karena sebagian kisah-kisah Nabi yang disebutkan di dalam hadis-hadis yang aku paparkan juga dipaparkan di dalam Taurat, maka aku pun menyebutkan apa yang disinggung tentangnya di dalam Taurat, tapi bukan bermaksud mengambil ilmu darinya. Al-Qur’an dan hadis adalah lebih dari cukup. Ini demi meluruskan penyelewengan dan perubahan yang menimpa kisah-kisah Nabi di dalam Taurat. Dan barangsiapa melihat berita-berita dan ajaran-ajaran Taurat dengan metode yang aku ikuti ini, maka dia akan menemukan bahwa salah satu target kisah-kisah di hadis Nabi adalah meluruskan penyimpangan dan perubahan yang terjadi di dalam Taurat. Sungguh telah salah orang-orang yang merujuk kepada Taurat untuk mengambil ilmu darinya, lalu mereka mensejajarkannya dengan ilmu yang dituangkan oleh Al-Qur’an dan hadis. Kita harus mencuci buku-buku kita dari Israliyat yang ditulis oleh beberapa ahli ilmu terdahulu. Kita tidak memerlukan ilmu Bani
Israil. Agama kita telah sempurna, tidak memerlukan syariat nenek moyang. Dan yang menjadi kewajiban kita adalah menjadikan Al-Qur’an dan hadis-hadis Rasul kita sebagai hakim, pelurus dan pengoreksi terhadap apa yang ada di dalam buku buku Yahudi dan Nashrani. Al-Qur’an telah jelas mengungkapkan hal ini dalam firman-Nya, “Sesungguhnya Al-Qur’an ini menjelaskan kepada Bani Israil sebagian besar dari (perkara-perkara) yang mereka berselisih tentangnya.” (QS. An-Naml: 76)
Aku berharap karya yang aku persembahkan buku ini bisa bermanfaat bagi hamba-hamba Allah. Bisa menutupi kebutuhan kepustakaan Islam, sehingga tidak perlu lagi menoleh pada kisah-kisah palsu dan dusta yang dijadikan pijakan oleh sebagian orang dan dijelaskan oleh sebagian ahli ilmu. Aku memohon kepada Allah agar memberiku niat yang ikhlas di dalamnya, memberiku pahala karenanya dengan kemurahan, kedermawanan dan rahmat-Nya, dan memberi taufik kepada para pembaca agar mereka memberikan doa yang baik untuk penulis. Alhamdulillahi Rabbil Alamin.

DR. Umar Sulaiman Abdullah Al-Asyqar
Fakultas Syari’ah Universitas Yordania - Amman
1. Kisah-kisah Shahih Seputar para Nabi dan Rasul Jilid 1
DAFTAR ISI
- Pengantar Penulis
- Kisah Pertama: Pengingkaran Adam dan Kealpaannya
- Kisah Kedua: Kisah Kematian Nabiyullah Adam ‘Alayhi Salam
- Kisah Ketiga: Nabiyullah Shalih ‘Alayhi Salam.
- Kisah Keempat: Kisah Hajar dan Ismail
- Kisah Kelima: Kisah Ibrahim dan Sarah dengan Raja yang Lalim
- Kisah Keenam: Kisah Nabiyullah Luth ‘Alayhi Salam
- Kisah Ketujuh: Bantahan Adam Kepada Musa
- Kisah Kedelapan: Musa dengan Khidhir
- Kisah Kesembilan: Kisah Batu yang Membawa Lari Baju Musa
download: KISAH NABI1
2. Kisah-kisah Shahih Seputar para Nabi dan Rasul Jilid 2
DAFTAR ISI
- Kisah Kesepuluh: Musa dan Malaikat Maut
- Kisah Kesebelas: Kisah Wanita Tua Bani Israil
- Kisah Kedua Belas: Kisah Samiri Pembuat Anak Sapi
- Kisah Ketiga Belas: Tertahannya Matahari Bagi Nabiyullah Yusya’
- Kisah Keempat Belas: Kisah Nabiyullah Yunus ‘Alayhi Salam
- Kisah Kelima Belas: Wafat Nabiyullah Dawud ‘Alayhi Salam
- Kisah Keenam Belas: Nabiyullah Sulaiman Diberi Setengah Bayi 
- Kisah Ketujuh Belas: Kisah Dua Orang Ibu yang Anak Salah Seorang dari Keduanya Dicuri Serigala.
- Kisah Kedelapan Belas: Nabiyullah Ayyub Imam Orang-Orang yang Sabar
- Kisah Kesembilan Belas: Nabi yang Membakar Desa Semut
- Kisah Kedua Puluh: Nabi yang Takjub kepada Kaumnya
- Kisah Kedua Puluh Satu: Isa Mendustakan Kedua Matanya dan Membenarkan Pencuri
download: KISAH NABI2
3. Kisah-kisah Shahih dalam Al-Quran dan Sunnah (Versi Lengkap)
DAFTAR ISI
- Pengantar Penulis
- Mukaddimah: Definisi Kisah dan Keterangan Tentang Pentingnya Kisah Secara Umum dan Kisah-Kisah Al-
Qur’an dan Hadis Secara Khusus
- Mukaddimah
Bagian Pertama
Kisah-Kisah Para Nabi dan Rasul
- Kisah Pertama: Pengingkaran Adam dan Kealpaannya
- Kisah Kedua: Kisah Kematian Nabiyullah Adam ‘Alayhi Salam
- Kisah Ketiga: Nabiyullah Shalih ‘Alayhi Salam.
- Kisah Keempat: Kisah Hajar dan Ismail
- Kisah Kelima: Kisah Ibrahim dan Sarah dengan Raja yang Lalim
- Kisah Keenam: Kisah Nabiyullah Luth ‘Alayhi Salam
- Kisah Ketujuh: Bantahan Adam Kepada Musa
- Kisah Kedelapan: Musa dengan Khidhir
- Kisah Kesembilan: Kisah Batu yang Membawa Lari Baju Musa
- Kisah Kesepuluh: Musa dan Malaikat Maut
- Kisah Kesebelas: Kisah Wanita Tua Bani Israil
- Kisah Kedua Belas: Kisah Samiri Pembuat Anak Sapi
- Kisah Ketiga Belas: Tertahannya Matahari Bagi Nabiyullah Yusya’
- Kisah Keempat Belas: Kisah Nabiyullah Yunus ‘Alayhi Salam
- Kisah Kelima Belas: Wafat Nabiyullah Dawud ‘Alayhi Salam
- Kisah Keenam Belas: Nabiyullah Sulaiman Diberi Setengah Bayi
- Kisah Ketujuh Belas: Kisah Dua Orang Ibu yang Anak Salah Seorang dari Keduanya Dicuri Serigala.
- Kisah Kedelapan Belas: Nabiyullah Ayyub Imam Orang-Orang yang Sabar
- Kisah Kesembilan Belas: Nabi yang Membakar Desa Semut
- Kisah Kedua Puluh: Nabi yang Takjub kepada Kaumnya
- Kisah Kedua Puluh Satu: Isa Mendustakan Kedua Matanya dan Membenarkan Pencuri
Bagian Kedua
Kisah-Kisah yang Menunjukkan Keajaiban Kodrat Allah
- Kisah Kedua Puluh Dua: Suami Istri yang Kelaparan Lalu Allah Memberikan Rizki yang Mereka Makan
- Kisah Kedua Puluh Tiga: Orang-Orang di mana Allah Menghidupkan Orang Mati untuk Mereka
- Kisah Kedua Puluh Empat: Kera yang Membuang Separuh Uang ke Laut
- Kisah Kedua Puluh Lima: Kisah Sapi yang Berbicara kepada Penunggangnya dan Serigala yang Berbicarakepada Penggembala
- Kisah Kedua Puluh Enam: Kisah Bocah dalam Gendongan yang Berbicara Memohon kepada Allah Agar Tidak Menjadikannya Seperti Orang yang Sombong
Bagian Ketiga
Kisah-Kisah yang Menunjukkan Keutamaan Amal
- Kisah Kedua Puluh Tujuh: Tiga Orang yang Terjebak di dalam Gua
- Kisah Kedua Puluh Delapan: Kisah Awan yang Diperintahkan untuk Menyiram Kebun Seorang Laki- Laki
- Kisah Kedua Puluh Sembilan: Kisah Orang yang Dicintai oleh Allah Karena Kecintaannya kepada Saudaranya
- Kisah Ketiga Puluh: Kisah Orang yang Memberi Minum Anjing yang Kehausan, Lalu Allah Mengampuninya
- Kisah Ketiga Puluh Satu: Orang yang Memerintahkan Anak-Anaknya Agar Membakarnya Setelah Dia Mati
- Kisah Ketiga Puluh Dua: Orang yang Dimaafkan Oleh Allah Karena Dia Memaafkan Hamba-Hamba Allah
- Kisah Ketiga Puluh Tiga: Orang yang Masuk Surga karena Menyingkirkan Sesuatu yang Mengganggu dari Jalan Kaum Muslimin
- Kisah Ketiga Puluh Empat: Pembunuh Seratus Nyawa
- Kisah Ketiga Puluh Lima: Orang yang Kehilangan Untanya di Tanah yang Sunyi
Bagian Keempat
Kisah-Kisah Teladan Iman yang Luhur
- Kisah Ketiga Puluh Enam: Orang yang Berhutang Seribu Dinar
- Kisah Ketiga Puluh Tujuh: Orang yang Bersedekah Salah Alamat
- Kisah Ketiga Puluh Delapan: Gentong Emas
- Kisah Ketiga Puluh Sembilan: Juraij Al-Abid
- Kisah Keempat Puluh: Asiyah Ratu Mesir
- Kisah Keempat Puluh Satu: Seorang Alim yang Bertaktik Agar Selamat
- Kisah Keempat Puluh Dua: Wanita Penyisir Putri Fir’aun
- Kisah Keempat Puluh Tiga: Raja yang Berlari dari Tahtanya
- Kisah Keempat Puluh Empat: Ashabul Ukhdud
- Kisah Keempat Puluh Lima: Orang Berpenyakit
Lepra, Berkepala Botak, dan Orang Buta yang Diuji oleh Allah
- Kisah Keempat Puluh Enam: Wanita yang Menasihati Seorang Alim
Bagian Kelima
Kisah Keteladanan yang Buruk
- Kisah Keempat Puluh Tujuh: Orang yang Membanggakan Nenek Moyangnya yang Kafir
- Kisah Keempat Puluh Delapan: Orang Sombong yang Dibenamkan oleh Allah
- Kisah Keempat Puluh Sembilan: Orang yang Bersumpah Mendahului Allah
- Kisah Kelima Puluh: Wanita yang Masuk Neraka karena Seekor Kucing
- Kisah Kelima Puluh Satu: Orang yang Melakukan Dosa Besar Karena Minum Khamr
- Kisah Kelima Puluh Dua: Orang-Orang yang Masuk Desa dengan Merangkak di atas Pantat Mereka
- Kisah Kelima Puluh Tiga: Kisah Jibril Menyumpalkan Tanah ke Mulut Fir’aun
- Kisah Kelima Puluh Empat: Wanita yang Memakai Sepasang Kaki dari Kayu
- Kisah Kelima Puluh Lima: Utusan ‘Ad
- Kisah Kelima Puluh Enam: Rahbaniyah pada Orang- Orang Nashrani
- Kisah Kelima Puluh Tujuh: Qasamah Pertama pada Masa Jahiliyah
Semoga bermanfaat…^_^