Sinergi Gerakan Untuk Membangun Pengusaha Muda Muhammadiyah di Kampus Muhammadiyah


penulis : Dokter Bary (studi psikologi kewirausahaan)

Belakangan ini ada satu hal menarik yang terjadi di dunia mahasiswa. Fenomena tersebut adalah semakin berkembangnya iklim dan semangat untuk menjadi wirausaha muda. Salah satu bukti nyata dapat kita lihat dari maraknya berbagai macam perlombaan terkait dunia bisnis. Mulai dari lomba simulasi bisnis, lomba ide bisnis kreatif, lomba marketing, hingga dana hibah untuk memulai suatu bisnis.
Lantas, Bagaimanakah seharusnya kita memaknai fenomena-fenomena ini? Dunia mahasiswa yang penuh dinamika merupakan sebuah lahan subur untuk memupuk tumbuhnya para wirausahawan muda. Mahasiswa dengan segenap pengetahuannya ditambah dengan ide-ide “liar” plus keberanian khas pemuda merupakan modal awal yang telah dimiliki untuk menjadi pengusaha. Namun, pertanyaannya adalah kenapa hingga saat ini masih sedikit sekali lahirnya para pengusaha hebat dari kalangan mahasiswa khususnya kampus Universitas Muhammadiyah.
Memang tidak dipungkiri telah cukup banyak lahir wirausaha muda yang lahir dari para mahasiswa. Sayangnya tidak banyak lahir dari kampus Muhammadiyah. Kita tau ajang kompetisi seperti Pekan Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) adalah salah satu contoh nyata tentang betapa besarnya potensi yang dimiliki mahasiswa. Dalam ajang ini ratusan hingga ribuan mahasiswa didanai oleh Dikti untuk merealisasikan ide-ide bisnis mereka.
Melihat realita ini sudah sepatutnya mahasiswa universitas muhammadiyah harus diberikan perhatian lebih terkait pertumbuhan jumlah wirausaha muda di indonesia. Disinilah peran penting pihak rektorat dalam menstimulus agar jiwa-jiwa entrepreneur para mahasiswa dapat tumbuh sehingga mahasiswa tidak lagi menjadi kuli-kuli di negeri sendiri. mahasiswa tidak lagi mencari pekerjaan pasca lulus tetapi justru para mahasiswalah yang menyediakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat luas khususnya warga muhammadiyah sendiri.
Pihak kampus tentu tidak dapat bergerak sendiri. rektorat dapat melakukan kerja sama dengan pihak pemerintah atau instansi yang lain dalam memberikan stimulus agar jiwa-jiwa entrepreneur dapat tumbuh subur dalam diri mahasiswa. Ada beberapa cara menurut saya yang bisa dilakukan untuk memupuk jiwa entrepreneur dalam diri mahasiswa universitas muhammadiyah.

1. Salah satu cara paling efektif adalah menyediakan kurikulum khusus terkait entrepreneur. Kurikulum ini dapat dijadikan kurikulum wajib universitas muhammadiyah sehingga kurikulum ini wajib diambil oleh para mahasiswa lintas fakultas tanpa memandang mahasiswa dari jurusan apa pun.

2. pihak kampus dapat bekerja sama dengan Pemerintah, Bank, Perusahaan (dana CSR), atau LAZISMU untuk menyediakan dana hibah bagi mahasiswa untuk merealisasikan ide-ide bisnis mereka.

3. Membagun jaringan dengan pengusaha muhammadiyah yang sudah berpengalaman atau membagun jaringan dengan majelis ekonomi kewirausahaan Muhammadiyah

4. Adakan program pembimbingan yang berkesinambungan. Sebagai orang baru yang terjun di dunia bisnis, mahasiswa tentu belum cukup banyak merasakan asam garam dunia bisnis. Di sinilah letak pentingnya bimbingan dari berbagai pakar dan praktisi untuk menjadi mentor bagi para mahasiswa sehingga bisnis yang ditekuni oleh para mahasiswa dapat berjalan terus tanpa harus terputus di tengah jalan.

Itulah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghasilkan para wirausahawan muda, khususnya mahasiswa universitas muhammadiyah gresik. mungkin dengan kehadiran para pengusaha-pengusaha muda muhammadiyah dapat menjadi oase kehidupan dan solusi bagi berbagai permasalahan sosial, baik yang ada di muhammadiyah mau pun di bangsa kita ini. So, menjadi pengusaha muda muhammadiyah, Siapa takut…


Komentar Anda

أحدث أقدم