Terkadang kita sangat susah membedakan Cinta dan Nafsu, kita sering kali terjebak oleh jargon-jargon yang di lantunkan pada lagu-lagu populer saat ini, dengan menyebut Cinta abadi, cinta terakhir atau bahkan cinta sampai mati. Padahal ini justru sangat mengkaburkan arti cinta atau bahkan bertolah belakang dengan makna cinta itu sendiri. Nah loh…. jadi gemana.
Jadi sebelum kita terbuai atau bahkan terperdaya dengan definisi yang menyesatkan dengan cinta, maka alangkah baiknya kita mendefinisikan cinta itu dulu pada tataran nilai yang universial, salah satunya adalah Cinta Tuhan kepada manusia. Bagaimana cinta Tuhan kepada hambanya. Mudah saja kita definisakan. Bahwa Cinta Tuhan kepada hambanya adalah bentuk Rahman (Pengasih) dan Rahim (Penyayang) yang tak pernah berbalas dan mengharap balas. Itulah perwujudan cinta yang sangat universal. Sehingga bila manusia mengatakan bahwa cintanya sudah dapat menyentuh kualitas tersebut, maka sebenarnya manusia tersebut telah masuk kedalam surganya Tuhan, kendati manusia tersebut masih di Alam dunia ini. Sebab hanya orang yang memiliki rasa Kasih dan Sayang yang tak berbalas inilah orang-orang yang dikategorikan sebagai orang-orang yang memiliki tingkat keihlasan, kesabaran dan juga kepasarahan yang tinggi, sehingga kondisi apapun yang dialaminya dirinya akan selalu perpandangan positif.
Kembali lagi ke permasalahan Cinta tadi, mengapa saya katakan bahwa jargon-jargon cinta saat ini banyak yang menyesatkan, sebab jargon-jargon cinta saat ini lebih banyak mengumbar Nafsu (keinginan terlalu berlebihan di luar batas norma dan kemampuan diri) sehingga cinta tersebut di definisikan sebagai cinta yang sebenarnya. Padahal cinta yang sebenarnya tetaplah tidak melebih-lebihkan perasaan itu sendiri, sebab bila cinta telah terlalu melebih-lebihkan itu akan jatuh ke areal nafsu. Sedangkan nafsu ini selalu di bumbui oleh bermacam motif, seperti cepat marah, rasa memiliki yang berlebihan, cemburu buta, dan hal-hal emosional lainya yang selalu mengarah pada keruwetan kehidupan.
Jadi sahabat, menurut hemat saya, sebenarnya yang membuat cinta itu semakin sulit adalah ketika kita tak mampu memahami cinta itu dengan benar. Sedangkan kita ini sering bermain-main perasaan cinta. Celakanya itu kita bilang sebagai cinta itu sendiri. Gampangnya bila cinta itu menenagkan kehidupanmu maka itulah cinta yang sebenarnya, namun bila cinta itu semakin memusingkan dirimu atau bahkan menghancurkan hidupmu, maka yakinlah bahwa itu hanya sekedar nafsu yang mengatasnamakan cinta yang menghancurkan norma-norma kehidupanmu. Sehingga Cinta itu Tahan Uji sedankan Nafsu itu akan luntur.
Jadi sahabat, jagalah cintamu dengan kesetiaan, peliharalah cintamu dengan kasih, dan kokohkan Cintamu dengan sayang. Dan sempurnakan dengan keihlasan. insayAllah itu semua bukan untuk siapa-siapa melainkan untuk kebahagiaanmu sendiri. Allahualam Bissawwab
إرسال تعليق