Jalur Kereta Api adalah hal yang cukup vital dan penting di sebuah negara. Keberedaan Kereta Api akan memudahkan masyarakat untuk melakukan perjalanan jarak jauh dengan harga yang murah. Selain itu, Kereta Api pun dapat menjadi sarana transportasi barang dan kargo. Mungkin itulah yang dipikirkan Sultan Abdul Hamid II, ketika dia berusaha sekuat tenaga mewujudkan Jalur Kereta Api Hijaz. Sebenarnya bagaimana sih Sejarah Jalur Kereta Api Hijaz ? mari kita bahas ?
• Impian Lama Ottoman
Jalur Kereta Api Hijaz adalah impian lama dari Kesultanan Ottoman untuk menyambungkan seluruh daerah kekuasaannya yang terbentang dari daerah yang kini disebut sebagai Bosnia-Herzegovina hingga Laut Hitam, Basra, serta Beirut. Rencana pembuatan jalur kereta, muncul di tahun 1840 dan diperkirakan akan terealisasi di akhir tahun 1860 selama kepemimpinan Sultan Abdulmejid I. Namun, Ottoman terbentur akan masalah biaya yang sangat besar, biaya pembangunan dari Rel Hijaz ditaksir sekitar 4 Juta Lira atau setara dengan 16 Juta US Dolar. Maka dari itu proyek itu pun masih menjadi mimpi di siang bolong.
• Usaha Keras Sultan Abdul Hamid II
Pada tahun 1900, Sultan Abdul Hamid II ingin mengubah impian kosong itu menjadi sebuah kenyataan. Rel Hijaz pun menjadi Proyek nekat dari Kesultanan Ottoman. Diawali dengan dana pinjaman sebesar 100.000 lira dari Ziraat Bankasi, sebuah bank negara yang beroperasi di bidang pertanian. Tidak berhenti di situ, Sultan Abdul Hamid pun meminta bantuan dana dari seluruh umat muslim di dunia. Maka dari itu, proyek ini juga menjadi simbol persatuan umat muslim di dunia. Salah satu contoh donatur adalah Muhammad Inshaullah, seorang redaktur surat kabar kaya asal Punjab sekaligus yang berjasa untuk membentuk Komite Jalur Kereta Api Hijaz. Selain itu ada juga campur tangan dari perusahaan dan teknisi asal Jerman dalam pembangunan. Selama masa pembangunan banyak rintangan yang dihadapi mulai dari suplai makanan, air, Terutama kekurangan pekerja. Bahkan, banyak penduduk lokal yang membantu pembangunan jalur kereta. Dikarenakan medan yang semakin sulit dan kekurangan bahan maka sultan pun memutuskan madinah sebagai tujuan akhir rel yang seharusnya berakhir di Mekkah. Pada 1 September 1908 di bawah pengawasan kepala teknisi Mouktar Bey pembangunan rel kereta telah mencapai Madinah. Rel Kereta Api Hijaz yang menghubungkan Damaskus dan Madinah mulai beroperasi sejak 1908 dan diresmikan pada tahun 1913.
• Keuntungan Rel Hijaz
Dengan adanya Rel Hijaz maka para jemaah haji pun mendapatkan kemudahan untuk pergi ke Mekkah. Sebelum ada rel, orang yang berhaji harus menaiki unta dan memakan waktu selama kurang lebih 2 bulan lamanya dengan biaya yang tidak murah. Namun, setelah adanya Rel Hijaz maka para jemaah haji hanya perlu waktu 5 Hari dengan biaya yang terjangkau. Dan tercatat di tahun 1914 jumlah penumpang kereta di Rel Hijaz sebanyak 300.000 orang dengan didominasi oleh para jemaah haji. Keberedaan rel kereta pun membawa dampak pada perekonomian dengan semakin tumbuhnya perdagangan dan bisnis di sekitar daerah yang dilewati rel kereta.
• Peran Rel Hijaz pada Perang Dunia 1
Ketika pecah Perang Dunia 1, maka Rel Hijaz pun digunakan sebagai sarana transportasi tentara Ottoman dan suplai perang. Ottoman yang berpihak pada Jerman dan Austria Hungaria di Perang Dunia 1 mendapatkan tantangan besar dari Inggris dan munculnya Revolusi Arab. Rel Hijaz pun menjadi sasaran daripada Inggris dan Resimen Revolusi Arab, Rel Hijaz sering disabotase dengan cara diledakkan untuk memutus suplai perang dari Kesultanan Ottoman. Salah satu tokoh terkenal dalam sabotase ini adalah Lawrence of Arabia, seorang penghubung antara Inggris dengan Revolusioner Arab. Setelah kekalahan Ottoman di Perang Dunia 1 maka nasib Rel Hijaz menjadi tidak terurus.
• Nasib Rel Hijaz
Kini Rel Hijaz keadaannya memprihatinkan. bahkan, banyak jalur yang sudah tidak aktif, menyisakan 2 jalur saja yang aktif yaitu Jalur Chemin de Fer de Hedjaz Syrie yang menguhubungkan Jordania dan Suriah serta Jalur Aqaba yang menghubungkan Ma'an dan Teluk Aqaba. Selain keduanya, banyak rel dan stasiun yang diubah menjadi museum, seperti di Kota Madinah dengan Museum Hejaz Railway. Namun, di November 2018 sempat ada rencana proyek gabungan antara Israel dan Arab Saudi untuk mengaktifkan kembali jalur kereta dari Haifa menuju Riyadh.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Sumber :
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Hejaz_railway
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Jalur_kereta_api_Hijaz
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
• Impian Lama Ottoman
Jalur Kereta Api Hijaz adalah impian lama dari Kesultanan Ottoman untuk menyambungkan seluruh daerah kekuasaannya yang terbentang dari daerah yang kini disebut sebagai Bosnia-Herzegovina hingga Laut Hitam, Basra, serta Beirut. Rencana pembuatan jalur kereta, muncul di tahun 1840 dan diperkirakan akan terealisasi di akhir tahun 1860 selama kepemimpinan Sultan Abdulmejid I. Namun, Ottoman terbentur akan masalah biaya yang sangat besar, biaya pembangunan dari Rel Hijaz ditaksir sekitar 4 Juta Lira atau setara dengan 16 Juta US Dolar. Maka dari itu proyek itu pun masih menjadi mimpi di siang bolong.
• Usaha Keras Sultan Abdul Hamid II
Pada tahun 1900, Sultan Abdul Hamid II ingin mengubah impian kosong itu menjadi sebuah kenyataan. Rel Hijaz pun menjadi Proyek nekat dari Kesultanan Ottoman. Diawali dengan dana pinjaman sebesar 100.000 lira dari Ziraat Bankasi, sebuah bank negara yang beroperasi di bidang pertanian. Tidak berhenti di situ, Sultan Abdul Hamid pun meminta bantuan dana dari seluruh umat muslim di dunia. Maka dari itu, proyek ini juga menjadi simbol persatuan umat muslim di dunia. Salah satu contoh donatur adalah Muhammad Inshaullah, seorang redaktur surat kabar kaya asal Punjab sekaligus yang berjasa untuk membentuk Komite Jalur Kereta Api Hijaz. Selain itu ada juga campur tangan dari perusahaan dan teknisi asal Jerman dalam pembangunan. Selama masa pembangunan banyak rintangan yang dihadapi mulai dari suplai makanan, air, Terutama kekurangan pekerja. Bahkan, banyak penduduk lokal yang membantu pembangunan jalur kereta. Dikarenakan medan yang semakin sulit dan kekurangan bahan maka sultan pun memutuskan madinah sebagai tujuan akhir rel yang seharusnya berakhir di Mekkah. Pada 1 September 1908 di bawah pengawasan kepala teknisi Mouktar Bey pembangunan rel kereta telah mencapai Madinah. Rel Kereta Api Hijaz yang menghubungkan Damaskus dan Madinah mulai beroperasi sejak 1908 dan diresmikan pada tahun 1913.
• Keuntungan Rel Hijaz
Dengan adanya Rel Hijaz maka para jemaah haji pun mendapatkan kemudahan untuk pergi ke Mekkah. Sebelum ada rel, orang yang berhaji harus menaiki unta dan memakan waktu selama kurang lebih 2 bulan lamanya dengan biaya yang tidak murah. Namun, setelah adanya Rel Hijaz maka para jemaah haji hanya perlu waktu 5 Hari dengan biaya yang terjangkau. Dan tercatat di tahun 1914 jumlah penumpang kereta di Rel Hijaz sebanyak 300.000 orang dengan didominasi oleh para jemaah haji. Keberedaan rel kereta pun membawa dampak pada perekonomian dengan semakin tumbuhnya perdagangan dan bisnis di sekitar daerah yang dilewati rel kereta.
• Peran Rel Hijaz pada Perang Dunia 1
Ketika pecah Perang Dunia 1, maka Rel Hijaz pun digunakan sebagai sarana transportasi tentara Ottoman dan suplai perang. Ottoman yang berpihak pada Jerman dan Austria Hungaria di Perang Dunia 1 mendapatkan tantangan besar dari Inggris dan munculnya Revolusi Arab. Rel Hijaz pun menjadi sasaran daripada Inggris dan Resimen Revolusi Arab, Rel Hijaz sering disabotase dengan cara diledakkan untuk memutus suplai perang dari Kesultanan Ottoman. Salah satu tokoh terkenal dalam sabotase ini adalah Lawrence of Arabia, seorang penghubung antara Inggris dengan Revolusioner Arab. Setelah kekalahan Ottoman di Perang Dunia 1 maka nasib Rel Hijaz menjadi tidak terurus.
• Nasib Rel Hijaz
Kini Rel Hijaz keadaannya memprihatinkan. bahkan, banyak jalur yang sudah tidak aktif, menyisakan 2 jalur saja yang aktif yaitu Jalur Chemin de Fer de Hedjaz Syrie yang menguhubungkan Jordania dan Suriah serta Jalur Aqaba yang menghubungkan Ma'an dan Teluk Aqaba. Selain keduanya, banyak rel dan stasiun yang diubah menjadi museum, seperti di Kota Madinah dengan Museum Hejaz Railway. Namun, di November 2018 sempat ada rencana proyek gabungan antara Israel dan Arab Saudi untuk mengaktifkan kembali jalur kereta dari Haifa menuju Riyadh.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Sumber :
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Hejaz_railway
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Jalur_kereta_api_Hijaz
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Post a Comment