
“Ya, baru saja kami terima informasi ini beberapa waktu lalu,” kata guru SMA Muhammadiyah Babat, Emzita Taufiq, kepada Tempo, Selasa, 21 Mei 2013. Kabar gembira itu pun langsung disampaikannya ke Pemerintah Kabupaten Lamongan dan Dinas Pendidikan Kabupaten.
Menurut dia, kedua siswa berprestasi itu kini masih berada di Istanbul, Turki, ditemani Kepala SMA Muhammadiyah Babat, Mustafit, dan guru bahasa Inggris. Mereka dijadwalkan baru pulang dalam dua hari ini.
Pihak sekolah belum mendapatkan informasi soal hadiah yang diterima juara III INEPO. Tetapi, yang terpenting, kata Emzita, siswi di sekolahnya bisa meraih prestasi tinggi dan bergengsi di bidang ilmu pengetahuan. “Kami syukuri itu,” kata Emzita.
Apalagi, di ajang INEPO ini, Dwi Nailul Izzah dan Rintya Miki Aprianti bersaing ketat untuk beradu karya dengan peserta dari 50 negara. Di antaranya dari Kanada, Denmark, Finlandia, Jerman, Italia, Portugal, Malaysia, Amerika Serikat, Rusia, dan Polandia.
Sebelum diikutsertakan dalam lomba di Istanbul, Turki, pengharum ruangan dari tinja sapi ini sudah berhasil meraih juara I tingkat nasional pada ajang Indonesian Science Project Olympiade (ISPO) 2013. Karya mereka juga sudah diuji coba dan dipresentasikan di depan Bupati Lamongan Fadeli. TEMPO.CO
Post a Comment